Menurunnya populasi di Jepang telah menjadi isu yang mengkhawatirkan selama dekade terakhir. Dengan angka kelahiran terendah dalam catatan 1.2 anak per ibu tahun lalu, pemerintah telah mencari cara untuk meningkatkan pertumbuhan penduduk. Salah satu strategi yang mereka terapkan adalah peluncuran aplikasi kencan yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pernikahan dan meningkatkan jumlah kelahiran di negara tersebut.
Aplikasi kencan yang akan datang ini ditetapkan sebagai layanan berbayar dan akan diluncurkan oleh perusahaan swasta selama musim panas. Tujuan dari aplikasi ini bukan hanya untuk menemukan hubungan biasa tetapi untuk membantu individu menemukan pasangan untuk menikah. Pendekatan unik ini membedakannya dari platform kencan lainnya dan mencerminkan fokus pemerintah dalam mendorong pembentukan keluarga dan meningkatkan angka kelahiran.
Namun, tidak semua orang yakin bahwa aplikasi kencan akan efektif mengatasi penurunan populasi di Jepang. Saki Ito, supervisor di situs ulasan aplikasi kencan Match Up, menunjukkan potensi kelemahannya. Ia menyebutkan bahwa laki-laki dengan pendapatan rendah mungkin kesulitan menemukan pasangan karena perempuan cenderung lebih memilih pasangan dengan pendapatan lebih tinggi. Masalah ini berpotensi menghambat keberhasilan aplikasi dalam mencapai tujuannya, yaitu mempromosikan pernikahan dan meningkatkan angka kelahiran.
Terlepas dari potensi tantangannya, pengenalan aplikasi kencan dapat memberikan beberapa dampak positif bagi masyarakat Jepang. Dengan mendorong lebih banyak orang untuk mencari hubungan jangka panjang dan pernikahan, aplikasi ini dapat berkontribusi pada stabilitas keluarga dan komunitas. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan jumlah anak yang dilahirkan dan membantu mengatasi masalah populasi menua yang dihadapi Jepang.
Selain itu, aplikasi ini dapat menyediakan platform bagi individu yang mencari hubungan serius untuk terhubung dengan individu yang berpikiran sama. Hal ini dapat menciptakan peluang bagi masyarakat untuk menemukan pasangan yang cocok dan membangun hubungan yang kuat dan langgeng. Dalam masyarakat di mana metode perjodohan tradisional semakin menurun, aplikasi ini dapat berfungsi sebagai alternatif modern untuk membantu individu menemukan cinta dan persahabatan.
Di sisi lain, ada kekhawatiran mengenai potensi kelemahan aplikasi kencan. Penekanan pada tingkat pendapatan dan stabilitas keuangan dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam proses perjodohan. Hal ini dapat menimbulkan tantangan lebih lanjut bagi individu dengan pendapatan rendah yang mencari mitra melalui aplikasi. Selain itu, ketergantungan pada teknologi untuk memfasilitasi hubungan dapat berdampak pada kualitas hubungan antarmanusia dan keintiman dalam hubungan.
Peluncuran aplikasi kencan yang berfokus pada promosi pernikahan di Jepang menghadirkan peluang dan tantangan. Meskipun aplikasi ini berpotensi mendorong lebih banyak orang untuk mencari hubungan jangka panjang dan berkontribusi dalam mengatasi penurunan angka kelahiran, ada juga kekhawatiran mengenai potensi kesenjangan dan dampak teknologi terhadap hubungan antarmanusia. Penting bagi pembuat kebijakan dan masyarakat untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini secara cermat dan memantau dampak aplikasi kencan terhadap masyarakat Jepang di tahun-tahun mendatang.