Desember 2, 2024 Warga Palestina Kecam Israel Terkait Menyita Pengeras Suara Masjid

Warga Palestina Kecam Israel Terkait Menyita Pengeras Suara Masjid

Warga Palestina dengan tegas mengecam keputusan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang merupakan anggota sayap kanan, untuk menyita pengeras suara dari masjid-masjid di kota-kota Arab di Israel. Ben-Gvir membanggakan tindakannya tersebut dengan mengklaim bahwa pengeras suara masjid adalah “sumber gangguan”. Dewan Nasional Palestina, sebagai badan pembuat keputusan tertinggi Palestina, telah mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu mengecam keputusan itu sebagai “kejahatan” terhadap masjid.

Menurut Dewan Nasional Palestina, tindakan tersebut merupakan serangan terhadap tempat-tempat suci dan praktik keagamaan yang dijamin oleh hukum internasional dan kemanusiaan. Mereka juga menilai bahwa tindakan tersebut merupakan upaya nyata untuk mengakar rasisme. Hamas, kelompok perlawanan Palestina, juga mengecam keputusan Ben-Gvir sebagai “kejahatan serius dan serangan terhadap kebebasan beribadah”.

Hamas meminta warga Palestina untuk menolak keputusan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah otoritas pendudukan merusak tempat-tempat suci dan praktik keagamaan mereka. Mereka juga mengajak Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan organisasi internasional untuk mengutuk tindakan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan pelanggaran pendudukan terhadap rakyat Palestina.

Selain itu, Ben-Gvir telah meningkatkan retorika provokatifnya terhadap warga Palestina di tengah perang genosida Israel di Gaza, di mana ribuan orang, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas sejak 7 Oktober 2023. Menteri ekstremis itu bahkan menganjurkan eksekusi tahanan Palestina sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan penjara.

Ben-Gvir juga mendukung aneksasi penuh Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan kembali permukiman Israel di Jalur Gaza. Ia bahkan menentang keras kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Gaza, dengan ancaman akan menarik diri dari koalisi pemerintah dan menggulingkannya jika kesepakatan semacam itu tercapai.

Tindakan-tindakan Ben-Gvir ini telah menimbulkan kemarahan dan kecaman dari warga Palestina serta komunitas internasional. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga merupakan bentuk diskriminasi rasial dan agresi terhadap umat beragama.

Dalam situasi yang semakin tegang ini, penting bagi semua pihak untuk menjaga ketenangan dan mengutamakan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik. Kekerasan dan tindakan represif hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.

Kita semua harus bersatu untuk mendukung perdamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini. Semoga kedamaian dan keadilan dapat segera terwujud di Palestina dan seluruh dunia. Amin.

Di-tag pada:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *