Puluhan jenazah warga Palestina telah dievakuasi dari lingkungan Tal al-Hawa setelah pasukan Israel menarik diri dari beberapa bagian Kota Gaza. Tim pertahanan sipil Gaza bergerak cepat untuk menyelamatkan para korban, menemukan puluhan orang tewas, kebanyakan di antaranya adalah keluarga, perempuan, dan anak-anak. Beberapa mayat bahkan dimakan oleh anjing,” kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Basal, pada Jumat (12/7).
“Setidaknya 60 jenazah telah dihitung. Beberapa diantaranya sudah dikuburkan di tempat, sementara yang lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat,” jelas Basal. Pasukan Israel memasuki lingkungan tersebut minggu ini setelah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi pada Senin lalu.
“Masih banyak jenazah yang tertimbun di bawah reruntuhan. Upaya penyelamatan sering terhenti karena kehadiran pasukan Israel di sekitarnya,” tambah Basal. Penemuan ini terjadi setelah pasukan Israel mundur dari lingkungan Shujayea di Kota Gaza. Pada Kamis (11/7), Basal juga mengatakan tim pertahanan sipil menemukan puluhan mayat dari sana, membuat lingkungan tersebut tidak dapat dihuni.
“Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, menuduh pasukan Israel melakukan kekejaman dan menyerukan akuntabilitas internasional. Mereka meminta PBB dan komunitas internasional untuk mengambil langkah segera guna mengakhiri perang pemusnahan yang dilancarkan Israel terhadap warga Palestina,” ujar Basal.
Sementara itu, dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, pasukan Israel terus meningkatkan serangan di utara dan selatan Gaza. Di Khan Younis, serangan udara Israel menewaskan empat pekerja bantuan dari Al-Khair Foundation, organisasi kemanusiaan Inggris.
“Yayasan Al-Khair telah memberikan bantuan kepada masyarakat Gaza sejak awal konflik, dan kami kehilangan empat pekerja bantuan lainnya dalam serangan ini,” ungkap Hind Khoudary dari Al Jazeera.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata di Gaza, sementara Hamas menyalahkan Israel atas kegagalan perundingan. Meskipun demikian, dua sumber Mesir mengatakan bahwa terdapat kemajuan dalam perundingan, meskipun pengaturan keamanan dan jaminan gencatan senjata masih menjadi fokus.
Kondisi di Gaza semakin genting dengan terus meningkatnya kekerasan dan korban jiwa. Semoga ada solusi damai yang dapat ditemukan untuk mengakhiri konflik ini, dan agar warga Palestina dan Israel bisa hidup dalam kedamaian dan keadilan.