Dengan jaringan terowongan bawah tanah yang luas dan persenjataan yang melimpah, kelompok Hizbullah Lebanon dianggap sebagai ancaman serius bagi Israel. Para pakar pertahanan menyampaikan hal ini kepada Al Arabiya English, sambil tetap mengakui kecanggihan taktik intelijen Mossad. Pada Senin lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap target Hizbullah di wilayah selatan dan timur Lebanon. Sementara itu, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan rudal ke markas besar Mossad di dekat Tel Aviv.
Hizbullah menuduh Mossad terlibat dalam pembunuhan para pemimpin milisi pro-Iran dan sabotase peralatan komunikasi anggota Hizbullah setelah ledakan pager dan walkie-talkie massal di Lebanon pekan lalu. Ketegangan antara kedua musuh ini semakin meningkat, mengancam stabilitas di Timur Tengah. Boaz Shapira dari lembaga think tank Israel, Alma, mengungkapkan bahwa Israel belum menargetkan secara menyeluruh jajaran strategis Hizbullah.
Shapira memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut mungkin terjadi dan dapat melibatkan target sipil seperti bandara Beirut dan pelabuhan laut. Militer Israel melaporkan telah menyerang puluhan target Hizbullah selama operasi terbaru. Meskipun demikian, Hizbullah tetap dianggap sebagai kelompok milisi bersenjata lengkap di dunia.
Matthew Savill dari Royal United Services Institute (RUSI) menyatakan bahwa Israel tidak meremehkan Hizbullah setelah pengalaman Perang Lebanon 2006. Raphael S Cohen dari RAND’s Project AIR FORCE menggambarkan Hizbullah sebagai pasukan yang tangguh dan menekankan pentingnya persiapan Israel untuk kemungkinan perang dengan Hizbullah.
Israel berusaha mengurangi ancaman Hizbullah tanpa perlu melakukan invasi darat yang berpotensi berdarah. Meskipun demikian, opsi invasi darat tetap menjadi pilihan jika diperlukan untuk menghentikan serangan Hizbullah dan mendorong mereka kembali ke Sungai Litani sesuai dengan resolusi DK PBB 1701. Israel berusaha melindungi warga sipil yang terancam oleh serangan Hizbullah dan siap menghadapi segala kemungkinan dalam konflik ini.