Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yakin bahwa produksi beras akan mengalami kenaikan di awal tahun 2025. Menurutnya, produksi beras pada bulan Januari 2025 akan meningkat sebesar 500 ribu ton menjadi 1,3 juta ton. “Menurut data dari BPS, pada bulan Februari produksi beras akan naik sebanyak 800 ribu ton menjadi 2,08 juta ton. Kita harus segera membeli gabah untuk memenuhi kebutuhan ini,” ucap Zulhas di Istana Kepresidenan, Senin (30/12/2024).
Produksi jagung juga diprediksi akan naik sebesar 500 ribu ton menjadi 1 juta ton. Zulhas menekankan pentingnya penyerapan produksi beras dan jagung terutama oleh Perum Bulog. “Bulog harus segera menyerap produksi beras dan jagung pada bulan Januari dan Februari. Tentu saja, penyerapan ini membutuhkan dana, hal ini akan kita bahas lebih lanjut. Setelah penyerapan dilakukan, stok beras yang melimpah harus segera didistribusikan. Kami akan meminta petunjuk mengenai jumlah bantuan pangan yang harus disalurkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Suwandi, juga memperkirakan bahwa produksi beras pada awal tahun 2025 akan meningkat sebesar 30%-40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Menurut data BPS, produksi beras pada bulan Januari tahun depan diperkirakan akan meningkat sebesar 30%-40%, termasuk pada bulan Februari. Bahkan pada bulan Maret-April, diprediksi akan mencapai puncaknya. Hal ini perlu diantisipasi karena panen bisa terjadi di tengah musim hujan dan banjir di beberapa daerah,” ungkapnya dalam rapat koordinasi Inflasi yang dikutip dari YouTube Kementerian Dalam Negeri, Senin (30/12/2024).
Dengan adanya peningkatan produksi beras dan jagung yang signifikan, diharapkan Perum Bulog dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menyerap produksi tersebut dan memastikan distribusi pangan yang cukup kepada masyarakat. Semua pihak perlu bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.