Festival Lentera di Jalan Raya Pasar Kemis, Kelurahan Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Minggu malam, 23 Juni 2024, berubah menjadi ricuh dan kekerasan karena penonton konser yang kecewa dan marah terpaksa membakar dan merusak panggung. Kejadian malang ini dipicu oleh pembatalan penampilan band populer Guyon Waron dan NDX AKA pada menit-menit terakhir, sehingga menyebabkan konser dibatalkan meski penonton sudah membeli tiket dan berkumpul di lokasi.
Dampak dari pembatalan konser tersebut dibagikan dan diedarkan secara luas di platform media sosial, memperkuat rasa kemarahan dan kekecewaan yang dirasakan oleh penonton. Saat malam tiba, suasana berubah mencekam karena api melalap area panggung, dan penonton mengungkapkan kekesalannya dengan bersorak, mengambil gambar, dan merekam video di ponsel pintarnya.
Ima salah satu penonton konser, bercerita, kericuhan bermula dari beredarnya rumor pembatalan acara karena pihak penyelenggara tidak membayar sejumlah artis yang dijadwalkan tampil malam itu. Tanda-tanda akan terjadinya pembatalan konser telah terlihat pada hari sebelumnya, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman yang semakin besar di antara para penonton. Situasi yang meningkat akhirnya mencapai puncaknya dengan pelanggaran penghalang dan pembakaran panggung oleh penonton yang marah.
Insiden di Festival Lentera menyoroti sifat acara langsung yang mudah berubah dan pentingnya mengelola ekspektasi dan komunikasi secara efektif dengan penonton. Dalam kasus ini, pembatalan penampilan secara tiba-tiba oleh artis-artis penting seperti Guyon Waron dan NDX AKA tidak hanya mengecewakan penggemar tetapi juga memicu kemarahan dan frustrasi mereka, yang pada akhirnya menghasilkan respons yang merusak dan kacau.
Sangat penting bagi penyelenggara dan promotor acara untuk memprioritaskan transparansi, komunikasi, dan perencanaan darurat untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Penonton konser menginvestasikan waktu, uang, dan emosi mereka dalam menghadiri acara langsung, dan penting untuk menghormati komitmen mereka dengan menjunjung tinggi integritas pertunjukan dan memastikan pengalaman yang positif dan aman bagi semua penonton.
Peristiwa yang terjadi di Festival Lentera pada tanggal 23 Juni 2024, menjadi pengingat akan potensi konsekuensi dari kesalahan penanganan acara langsung dan kegagalan memenuhi ekspektasi penonton. Meskipun insiden tersebut tentu saja sangat disesalkan dan merugikan, namun hal ini juga menggarisbawahi perlunya peningkatan komunikasi, transparansi, dan manajemen krisis di industri hiburan untuk mengurangi risiko insiden serupa di masa depan. Dengan belajar dari kesalahan yang dilakukan selama Festival Lentera, penyelenggara acara dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan penonton, sehingga pada akhirnya menumbuhkan pengalaman konser yang lebih positif dan harmonis bagi semua pihak yang terlibat.