Januari 12, 2025 ASDP Dorong Indonesia Bebas Sampah Plastik dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

ASDP Dorong Indonesia Bebas Sampah Plastik dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bekerja sama dengan Plastic Pay, berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik selama periode 2023-2024 melalui program Reverse Vending Machine (RVM). Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa pengelolaan sampah plastik bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha.

“Sebagai BUMN di bidang transportasi, ASDP berkomitmen menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah plastik. Program RVM ini adalah langkah nyata kami untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis.

Hingga akhir 2024, ASDP telah berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik, setara dengan 92.334 botol plastik, dari partisipasi 571 masyarakat. Melalui upaya ini, telah diselamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan dan berhasil mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram.

RVM ditempatkan di lokasi strategis seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN, dengan rencana perluasan ke pelabuhan dan area operasional lainnya. Selain itu, ASDP juga mendorong gaya hidup ramah lingkungan di kalangan karyawan dengan mensosialisasikan kebiasaan sederhana namun berdampak besar.

“Kami percaya perubahan dimulai dari diri sendiri, dan karyawan kami adalah agen perubahan yang akan membawa dampak besar bagi lingkungan,” kata Shelvy.

Gerakan pengelolaan sampah plastik yang dilakukan ASDP memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Inisiatif ini mendukung SDGs Nomor 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Selain itu, upaya ini juga selaras dengan SDGs Nomor 13 tentang aksi iklim dan Nomor 14 tentang konservasi kehidupan bawah air.

Menurut data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah nasional mencapai 31,9 juta ton hingga Juli 2024, dengan 11,3 juta ton tidak terkelola. Sampah plastik menjadi salah satu kontributor utama, sehingga edukasi tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sangat penting.

ASDP terus mengembangkan program-program inovatif yang mendukung pencapaian Indonesia bebas sampah plastik pada 2030. Dengan kolaborasi yang lebih luas dan partisipasi aktif masyarakat, ASDP optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi lingkungan dan keberlanjutan bangsa.

“Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama menciptakan masa depan yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” tutur Shelvy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *