Jadi, meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menambahkan syarat-syarat baru untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan tetap mengendalikan Koridor Philadelphia, situasi di lapangan malah menunjukkan cerita yang berbeda. Di lapangan, kisahnya adalah tentang tentara Israel yang terus-menerus ditembak mati oleh pejuang dan penembak jitu Palestina, dengan helikopter militer Israel sering kali terbang cepat untuk mengevakuasi korban.
Salah satu kejadian terbaru terjadi di lingkungan Zaytoun di Kota Gaza pada Selasa (3/9/2024). Dalam video yang dibagikan oleh Brigade Al-Quds, tampak penembak jitu yang pertama kali menembak mati tentara Israel ternyata juga yang menembak mati tentara Zionis lainnya. Sementara itu, Israel berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka bisa menguasai Gaza secara permanen, tetapi perlawanan Palestina terus membuktikan bahwa hal ini sulit, baik sekarang maupun di masa depan.
Berikut ini adalah pernyataan terbaru dari kelompok perlawanan Palestina yang aktif di Tepi Barat dan Gaza. Mereka mengirimkan informasi melalui saluran Telegram dan menyebutkan sejumlah pertempuran sengit. Brigade Al-Qassam (Hamas) mengatakan bahwa mereka berhasil menyergap pasukan infanteri Zionis di kamp Tulkarem di Tepi Barat utara dan menyebabkan korban di pihak pasukan tersebut. Dalam “badai Al-Aqsa,” perlawanan dari berbagai faksi terlibat dalam bentrokan berat, menggunakan alat peledak dan peluru untuk menghujani pasukan pendudukan di kamp Tulkarem.
Di tempat lain, Brigade Al-Quds (Jihad Islam) melaporkan bahwa mereka berhasil menghadapi pasukan musuh di kamp Balata dan Jenin, menghujani mereka dengan tembakan dan alat peledak. Mereka juga menambahkan bahwa pejuang di Nablus mengusir pasukan musuh dari kamp Balata dengan tembakan hebat. Di Tulkarem, mereka melaporkan bahwa alat peledak yang dipasang sebelumnya meledak dan menyebabkan korban jiwa di antara kendaraan militer.
Secara keseluruhan, pejuang Palestina terus melawan dengan keras, baik di kamp Tulkarem, Balawneh, maupun di daerah Harat Al-Hamam, mengimbangi usaha pasukan Israel dengan serangan-serangan yang intens.