Agustus 7, 2024 Diplomasi atau Pertempuran? Pakistan Bersiap untuk Perang Besar di Timur Tengah

Diplomasi atau Pertempuran? Pakistan Bersiap untuk Perang Besar di Timur Tengah

Pakistan siap mengirimkan misil balistik ke Iran jika perang dengan Israel benar-benar meletus. Beberapa sumber Arab mengungkapkan rencana Pakistan untuk mengirimkan rudal balistik jarak menengah Shaheen-III ke Iran. Menurut laporan Jerusalem Post, pernyataan ini disampaikan oleh salah satu sumber di tengah pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Arab Saudi. Pertemuan tersebut diminta oleh Iran dan Pakistan sebagai tanggapan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas di Teheran, dan Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah di Beirut pekan lalu.

“Pertemuan di Jeddah membahas kejahatan pendudukan Israel dan pembunuhan Haniyeh,” ujar perwakilan OKI dari Arab Saudi. OKI merupakan wadah bagi 57 negara Islam yang menganggap dirinya sebagai representasi suara umat Muslim di dunia. Organisasi ini meliputi negara-negara besar Arab seperti Arab Saudi dan Mesir, serta negara non-Arab dengan populasi padat seperti Iran, Pakistan, Indonesia, dan Turki.

Tegangan di kawasan tersebut sangat tinggi, dan spekulasi tentang kemungkinan serangan Iran terhadap Israel mencuat. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bahkan memberitahu para menteri G7 bahwa Iran dan Hizbullah bisa saja menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam. Iran, Hizbullah, Perlawanan Islam di Irak, dan pasukan Yaman yang bersekutu dengan Ansarallah bersumpah untuk membalas kematian Haniyeh dan Shukr.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Cradle bahwa respons akan datang secara bersamaan dari Iran, Hizbullah, dan Yaman. Mereka berencana untuk memberikan pukulan telak kepada Israel, yang mungkin tidak dapat dicapai jika dilakukan pembalasan secara terpisah. Wall Street Journal mencatat bahwa Israel telah meningkatkan kewaspadaan militer, sementara AS telah memindahkan aset militer ke wilayah tersebut.

Menurut The Cradle, AS sedang berupaya untuk berkoordinasi dengan mitra regional Arabnya guna melindungi Israel dari serangan yang dikhawatirkan bisa lebih luas dan kompleks daripada serangan rudal dan drone Iran pada bulan April lalu. Situasi ini memunculkan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk menjaga stabilitas dan menghindari eskalasi konflik yang dapat merugikan semua pihak terlibat. Semua pihak harus berusaha mencari solusi damai dan dialog untuk mengatasi ketegangan yang ada, demi kepentingan bersama dan perdamaian di kawasan tersebut. Semoga situasi ini dapat diselesaikan dengan bijaksana tanpa perlu mengorbankan nyawa dan merusak hubungan antar negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *