September 30, 2024 Perusahaan Minyak AS Bawa 3 Proyek Baru Senilai Rp 715 Triliun di RI

Perusahaan Minyak AS Bawa 3 Proyek Baru Senilai Rp 7,15 Triliun di RI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Ltd, perusahaan asal AmerikaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Ltd, perusahaan asal Amerika Serikat, di Bojonegoro, Jawa Timur. Kunjungan ini dilakukan untuk memantau produksi minyak dari Blok Cepu. Bahlil menegaskan pentingnya peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu guna mengatasi defisit minyak di Indonesia. Dia bahkan meminta Presiden Direktur ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Carole Gall untuk meningkatkan target produksi dari 125.000 barel per hari (bph) yang direncanakan mencapai pada tahun 2026, menjadi 150.000 bph.

“Exxon menargetkan 125 ribu barel untuk 2026. Tapi saya yakin, dengan manajemen yang baik, kerja keras, dan kreativitas tim Exxon di lapangan, ExxonMobil harus bisa mencapai lebih dari 150 ribu barel per hari pada tahun 2026 untuk mengurangi defisit produksi kita,” ujar Bahlil pada Senin (30/9/2024).

Dari kunjungan tersebut, terungkap bahwa ExxonMobil sedang merencanakan pengembangan tiga proyek lapangan migas baru di Wilayah Kerja atau Blok Cepu, Jawa Timur. Total investasi untuk ketiga proyek ini mencapai US$ 472,2 juta atau sekitar Rp 7,15 triliun, termasuk Lapangan West Kedung Keris, Lapangan Cendana, dan Lapangan Alas Tua West.

SKK Migas dan ExxonMobil juga telah memulai tajak sumur produksi infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip pada 1 Maret 2024. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dari lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel minyak. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada tahun 2030.

Pengeboran di lapangan ini sepenuhnya menggunakan anjungan dan peralatan buatan Indonesia, yang dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), menunjukkan kemampuan lokal dalam industri minyak dan gas bumi. Produksi hingga September 2024 di Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris mencapai 13.701 barel minyak per hari dan 36,49 juta standar kaki kubik gas per hari.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di Blok Cepu pada tahun 2023 mencapai 155.444 bph, menjadikannya sebagai penghasil minyak terbesar kedua di Indonesia setelah Blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). ExxonMobil terus berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui pengembangan proyek-proyek baru di Blok Cepu.

Dengan upaya bersama antara pemerintah, perusahaan, dan tenaga kerja lokal, diharapkan produksi minyak dan gas di Indonesia akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor energi. Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi industri energi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Di-tag pada:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *