November 14, 2024 Pemberdayaan UMKM Perempuan melalui Budi Daya Lebah Klanceng di Purwokerto

Pemberdayaan UMKM Perempuan melalui Budi Daya Lebah Klanceng di Purwokerto

Panen madu klanceng perdana dengan merek Madu Saji – Stingless Bee Honey hasil kerja sama antara Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) telah memberikan kontribusi positif dalam memperkuat ekonomi perempuan di Desa Langongsari dan Desa Pageraji. Program ini dimulai sejak Agustus 2024 setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara PIP dan Unsoed, yang bertujuan untuk melibatkan 200 pelaku usaha ultra mikro (UMi) di kedua desa tersebut.

Para peserta program belajar tentang teknik budi daya lebah klanceng jenis Tetragonula biroi, mulai dari cara merawat, mengelola koloni, hingga proses panen madu yang aman dan berkualitas tinggi secara intensif. Madu Saji menjadi bukti nyata komitmen dalam mendukung pengembangan usaha UMKM yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Direktur Kerjasama, Pendanaan, dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa program ini tidak hanya memberikan peluang peningkatan pendapatan bagi keluarga peserta, tetapi juga mengedukasi pentingnya kelestarian lingkungan dan manfaat nutrisi dari konsumsi madu alami.

Madu Saji hadir dalam kemasan yang higienis dan menarik, menjamin kualitas madu alami yang siap bersaing di pasaran. Untuk memastikan kelangsungan program ini, PIP dan Unsoed berkomitmen untuk mendampingi para peserta tidak hanya dalam aspek produksi, tetapi juga melalui pelatihan pemasaran dan inovasi produk turunan. Harapannya, Madu Saji dapat merambah pasar yang lebih luas dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan UMKM di daerah tersebut.

Keberhasilan panen perdana ini menjadi bukti sinergi antara PIP dan Unsoed dalam mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini juga menekankan manfaat ganda, dimana para perempuan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mengembangkan jaringan usaha yang berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Kolaborasi antara PIP dan Unsoed tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga mendorong kesadaran para peserta akan pentingnya budi daya yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan upaya menjaga ekosistem lokal. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia, menunjukkan bahwa melalui kolaborasi strategis, pemberdayaan perempuan dapat tercapai, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *