Site icon worldhistoricalatlas

Media Asing Bahas 10 Juta Kelas Menengah Indonesia Jatuh

Media Asing Bahas 10 Juta Kelas Menengah Indonesia Jatuh

Al Jazeera, media Qatar, mencatat penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia yang mencapai sekitar 10 juta kasus pada tahun ini. Dalam artikel berjudul ‘Kami kehilangan segalanya’: orang Indonesia jatuh dari kelas menengah, Al Jazeera menyoroti kisah Halimah Nasution, seorang warga Sumatera Utara yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Halimah dan suaminya, Agus Saputra, dulunya memiliki bisnis sewa perlengkapan acara seperti pernikahan, wisuda, dan ulang tahun. Mereka mampu menghasilkan sekitar Rp30 juta sebulan, meskipun harus membagi sebagian untuk membantu saudara-saudaranya. Namun, pandemi membuat bisnis mereka terhenti total karena larangan pertemuan sosial.

Kini, Halimah bekerja sebagai petugas kebersihan dengan gaji Rp1 juta sebulan, sementara Agus bekerja sebagai pekerja kebun kelapa sawit dengan gaji Rp2,8 juta sebulan. Kehidupan ekonomi mereka belum pulih sepenuhnya, dan mereka terpaksa keluar dari kelas menengah.

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah kelas menengah di Indonesia telah turun sekitar 10 juta dari tahun 2019 hingga tahun ini. Sebaliknya, jumlah orang yang menuju kelas menengah meningkat. Para ekonom mengaitkan penurunan ini dengan dampak lanjutan dari Covid-19 dan masalah dalam sistem jaring pengaman sosial negara.

Ega Kurnia Yazid, spesialis kebijakan pemerintah, menyatakan bahwa kelas menengah Indonesia memberikan kontribusi besar dalam pendapatan pajak namun seringkali tidak mendapatkan bantuan sosial yang cukup. Bantuan sosial yang diberikan cenderung hanya dapat diakses melalui mekanisme formal seperti jaminan kerja dan asuransi kesehatan.

Yazid juga menekankan bahwa kelas menengah tidak selalu mendapatkan bantuan tunai atau subsidi energi secara efektif. Bantuan semacam itu seringkali tidak tepat sasaran dan tidak disalurkan dengan baik kepada kelompok yang membutuhkannya.

Dengan adanya tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Halimah, Agus, dan jutaan orang lain di Indonesia, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan sistem jaring pengaman sosial agar lebih inklusif dan efektif. Hanya dengan langkah-langkah ini, diharapkan kelas menengah di Indonesia bisa pulih kembali dan mendapatkan perlindungan yang layak.

Exit mobile version