Februari 2, 2025 Ekonom Proyeksikan Disinflasi pada Januari 2025

Ekonom Proyeksikan Disinflasi pada Januari 2025

Ekonom memperkirakan bahwa inflasi bulanan pada Januari 2025 akan terjadi, namun dengan laju yang lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu disinflasi. Menurut Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI), Josua Pardede, IHK diperkirakan akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,4%, lebih rendah dari bulan Desember 2024 yang sebesar 0,44%. “Kelompok harga bergejolak menjadi faktor utama penyebab inflasi selama bulan Januari,” ujarnya pada hari Minggu.

Meskipun kelompok harga bergejolak menjadi pendorong inflasi, Josua memperkirakan bahwa inflasi kelompok tersebut akan turun sedikit menjadi 1,71%, sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,04%. Kenaikan inflasi kelompok harga bergejolak ini terjadi karena masalah pasokan bahan makanan menjelang musim panen. Namun, dengan berkurangnya permintaan selama musim liburan, inflasi kelompok harga bergejolak cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, inflasi inti diproyeksikan akan sedikit meningkat menjadi 0,18% dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga emas. Secara tahunan, tingkat inflasi umum diperkirakan akan naik dari 1,57% pada Desember 2024 menjadi 1,94% di Januari 2025. Sementara itu, inflasi inti tahunan diperkirakan akan sedikit turun menjadi 2,24% dari 2,26% di bulan sebelumnya.

Indeks harga yang diatur pemerintah diperkirakan akan tetap stabil karena tidak ada penyesuaian harga yang signifikan untuk energi atau barang/jasa lainnya. Sedangkan indeks harga bergejolak diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 1,82%. Josua juga memperkirakan bahwa inflasi secara keseluruhan akan meningkat menjadi sekitar 2% di tahun 2025, seiring dengan revisi peraturan kenaikan tarif PPN oleh pemerintah.

Hosianna Evalita Situmorang, seorang ekonom dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), juga meramalkan bahwa inflasi Indonesia pada Januari 2025 akan mencapai 0,3%, dengan inflasi tahunan sebesar 1,83% dan inflasi inti sebesar 2,3%. Meskipun ada faktor musiman yang mempengaruhi harga barang, Hosianna menyatakan bahwa inflasi secara keseluruhan tetap terjaga dengan baik, menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi IHK Januari 2025 akan diumumkan pada Senin pukul 11.00 WIB. Dengan adanya proyeksi inflasi yang disampaikan oleh para ekonom, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Semoga dengan kebijakan moneter yang proaktif dari Bank Indonesia, inflasi dapat tetap terkendali dan ekonomi Indonesia terus berkembang dengan baik.

Di-tag pada:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *